Minggu, 18 Oktober 2015

Sebuah Harapan Tak Mengenal Waktu

Kamu seperti bunga mawar bertangkai duri tajam
Bermekaran indah di tanah yang gersang
Kamu diharapkan untuk hadir tapi diwaktu yang tepat
Mungkin suatu saat nanti dan itu sudah terlambat

Aku tak pernah mengerti itu terjadi begitu saja
Memang aku salah, telah berbuat yang tidak sewajarnya
Oh tidak, bukan aku saja, tapi adalah kita
Kita yang telah melalui saat-saat indah itu
 
Kita terlalu menikmati berjalannya waktu yang bergulir
Sampai lupa bahwa hal terburuk akan menimpa
Duri tajam itu benar-benar ada dan menancap
Bukan sakit, buktinya aku bahagia keberadaannya

Tetapi hal itu tidak pernah diharapkan untuk saat ini
Bukan tidak pernah, tapi belum waktunya saja
Meski aku ingin banget bunga mawar itu ada
Tetapi dia ingin duri tajam itu yang menancap, bukan bertahan

Kita berbeda pendapat untuk hal seperti itu
Kemudian dialah yang menjadi pemenangnya
Dia yang menjadi tanah bagi bunga mawar itu
Dia yang memberi bahagia dan luka

Akhirnya,
bunga mawar layu kemudian mati, tertancap perih kesakitan oleh duri ditangkainya sendiri...

For My Little Angel *AGA*