Kamis, 11 Desember 2014
Senin, 08 Desember 2014
Surat dan Do'a untuk Kakek
Kakek...
Kenapa dulu kau tinggalkan ibu saya?
Kenapa tidak kau rawat ibu saya?
Dulu ibu saya masih kecil tidak tahu apa-apa
Kenapa tidak memperdulikan?
Kenapa melantarkan ibu saya?
Kenapa tidak kau asuh ibu saya sampai dewasa?
Kenapa tidak kau beri kasih sayang yang selayaknya?
Kau tinggalkan ibu dan nenek demi wanita lain
Aku memang gak tahu yang sebenarnya
Aku hanya diceritakan oleh orang-orang disekitar
Orang-orang yang telah mengasuh ibu sampai tumbuh dewasa
Begitukah kakek dulu?
Sekarang...
Kakek sudah dipanggil oleh Sang Pencipta
Mungkin inilah memang sudah saatnya
Mungkin ini sudah menjadi takdirnya
Takdir Sang Pencipta bagi semua umat manusia
Mungkin kakek akan bertemu ibu disana
Mungkin kakek akan minta maaf sama ibu
Atas perlakuan kakek waktu dulu
Semoga kakek tenang di alam sana
Semoga diberi kebahagiaan disana
Semoga dosa dan perbuatan diampuni oleh Tuhan
Salamin buat ibu ya kek
Bilang aja dari anaknya yang sangat menyayanginya
Aku juga sayang kakek meski dulu menelantarkan ibu
Hari ini aku akan melihat kakek untuk yang terakhir kalinya
Di dunia ini, dengan berbalut kain kafan
Dan tidur untuk selamanya
Sampai bertemu disana nanti ya kek...
Aminn...
Selamat jalan kakek...
*08 Desember 2014*
Senin, 01 Desember 2014
Melepas Rindu Kita Berdua
Hari ini bukan seperti hari biasanya
Tiba-tiba kamu hubungi aku lagi
Dengan wajah baru di handphoneku
Dengan suara yang hampir aku lupa
Percakapan yang sangat aku rindukan
Canda tawamu yang lepas akhirnya aku dengar
Kamu tertawa disaat kamu masih sakit
Itulah yang selama aku selalu bilang,
Bahwa kamu adalah wanita yang hebat...
Aku melaju dengan cepat menghampiri
Bergegas untuk bertemu denganmu
Rintik hujan menghiasi perjalanan itu
Tapi bukan menjadi penghalang bagiku
Pesona wajahmu benar-benar mengobati rasa rinduku
Saat pertemuan itu, dengan paras cantikmu
Senyumanmu, tidak berubah sejak pertama kali bertemu
Sambutan candaanpun muncul ketika bertatap muka
Itulah kita berdua saat bertemu...
Jalan berdua menuju sebuah tempat yang asing bagiku
Bak sebagai potografer dan peragawati
Kita mengambil banyak gambar disana
Mataku selalu tertuju pada wajahmu
Ketika kita duduk berdua bersampingan
Sesekali aku ingin berbicara tentang perasaanku
Tetapi aku tidak bisa melakukannya
Aku terlalu takut jika nanti akan ada kebencian
Aku butuh waktu lama untuk mengungkapkan
Mungkin bisa jadi ketika kamu sudah dipinang
Aku cuma ingin bisa lepas dari hal yang mengganjal ini
Aku selalu menunggu waktu yang tepat itu
Sampai kapanpun...
Dan aku akan tetap pada perasaan yang sama
Aku, Kamu, Kita berdua...
Sabtu, 29 November 2014
Rindu Tak Berujung
Dalam setiap malam aku slalu merindukanmu
Terkadang ada mimpi yang membuat aku bahagia
Jiwa yang sunyi untuk sebuah hati yang terluka
Hanya raga yang masih aku pertahankan
Keheningan terasa begitu melekat
Suara jangkrik pun menandai sepinya malam itu
Terasa gelap dan mendung menyelimuti
Bulan bintang yang tak memunculkan keindahannya
Aku berdiri menatap langit yang gelap
Berdoa kepada Tuhan apa yang aku inginkan
Dan aku menginginkan dia, sahabatku
Untuk menemani aku, disampingku
Aku tak tahu, kenapa jantung ini berdetak kencang
Bukankah itu pertanda kenyamanan itu ada?
Aku tak tahu, kenapa jadi salah tingkah
Bukankah itu karena kebanyakan memikirkannya?
Dunia memang terlalu sempit untukku
Banyak orang disana, aku hanya melihatnya
Dunia memang terlalu kejam untukku
Aku sakan dituntut hanya untuk dia
Aku bisa apa?
Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan
Aku hanya bisa menahan rasa sakit
Aku hanya bisa merindukannya
Aku hanya ingin bersamamu, tetapi kamu?
Kamu bahagia dengan orang lain, bukan dengan aku...
Selasa, 25 November 2014
Hidup itu?? Tuhan yang Mengatur dan Kita yang Menjalani
Dulu kita menjalani kisah berdua
Dulu kita punya satu tujuan yang sama
Dulu kita punya mimpi untuk bersama
Dulu kita sepakat untuk tidak berjauhan
Itu dulu...
Saat aku dan kamu masih duduk bersama
Untuk sebuah impian kita berdua
Saat aku dan kamu masih kita
Untuk saling menjaga hati
Sekarang kita punya arah tujuan yang berbeda
Sekarang kita mempunyai jalan sendiri-sendiri
Sekarang kita saling berjauhan
Sekarang kita seperti tidak saling kenal
Itulah sekarang...
Saat aku dan kamu berpisah
Untuk sebuah alasan yang tidak pernah kita tahu
Saat aku dan kamu hanyalah teman
Untuk mencari pasangan hidup sendiri
Waktu tidak mungkin bisa diputar
Maka gunakan waktu sebaik mungkin
Arah hidup tidak bisa dirubah
Maka jalanilah hidup seindah mungkin
Percayakan pada Tuhan,
Tuhan yang mengatur semuanya...
Minggu, 23 November 2014
Hanyalah Teman Biasa dan Hanya Akan Menjadi Seorang Teman Biasa
Gak tau kenapa aku bener-bener merasakan rasa sakit malam itu. Setelah kamu ceritakan hal itu, memanglah aku bukan siapa-siapa bagimu. Aku bukan kekasihmu, aku hanyalah teman. Atau bisa dibilang sahabat, teman dekat, teman curhat, teman makan. Aku hanyalah teman. Hanya teman... Kamu tidak mengerti, ada orang yang sakit dibelakangmu. Tampak senyum melihatmu, melihat kebahagiaanmu, melihat tawamu, melihat candaanmu. Melihat kamu bersamanya, aku gak tau harus gimana lagi. Aku menahan rasa ini, rasa sakit yang telah aku dapatkan. Yang kamu tahu aku sudah bahagia dengan aku saat ini. Tapi itu hanya yang kamu tahu. Pada kenyataannya aku tidak seperti itu, aku belum merasakan kebahagiaan, aku merasakan sebaliknya, yaitu rasa sakit. Aku gak tau mulai kapan rasa ini muncul. Rasa sayang atau rasa cinta, aku cukup merasakan berbeda. Aku gak tau ini rasa apa, yang aku tau, aku nyaman didekatmu. Setiap kamu bilang itu, ada aja rasa buruk pada diri ini, aku telah ada rasa cemburu. Aku ada rasa khawatir, aku takut kamu kenapa-kenapa. Kumohon kamu mengerti, kumohon kamu memahami ini. Kita akan bisa bersama, hanya kalau kita, tanpa ada hati orang lain. Aku tak bisa menerima jika hal itu terjadi. Itu bikin sakit...
Terima kasih telah menjadi sahabatku, terima kasih kenangannya. Terima kasih rasa sakitnya. Aku mungkin perlahan akan pergi, tanpa kamu ketahui. Aku perlahan hilang, jika aku sanggup lakukan...
Jumat, 21 November 2014
Cinta adalah Kehidupan Yang Nyata
Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan
Tuhan memberi kita dua tangan untuk memegang
Tuhan memberi kita dua telinga untuk mendengar
Tuhan memberi kita dua mata untuk melihat
Tetapi kenapa Tuhan hanya menganugerahkan kita sekeping hati?
Kenapa?
Karena Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi,
Untuk seseorang agar kita mencarinya
Itulah sebuah cinta...
Cinta akan datang dengan sendirinya tanpa kita harapkan
Tanpa kita sadari cinta akan ada untuk kita
Kapanpun, dimanapun kita berada
Cinta akan datang melalui perasaan, melalui hati kita
Satu hati kita, satu hati dia
Akan timbul rasa tarik menarik antara kita dengan dia
Akan ada rasa yang berbeda
Cinta tak bisa dipaksain...
Jangan memaksa mencintai orang lain
Kita dengan sendirinya akan merasa menyesal jika itu terjadi
Cinta bukan permainan...
Jangan mempermainkan orang lain dengan kata cinta
Pakailah hati kita untuk menentukan, jangan asal memilih
Pilihlah dengan hati, jangan hanya dengan otak
Terkadang otak kita lebih menonjol dibanding dengan hati kita
Hati kita bersih, tetapi otak kita kotor
Terkadang suasana juga menjadi penyebab timbul rasa yang buruk
Bagi kita atau orang lain yang kita hadapi saat itu
Kalau ingin mengenal cinta kenalinlah diri sendiri
Bersihkan hati kita, bersihkan otak dari hal yang buruk
Mulailah dari diri sendiri...
Cinta akan membawamu ke kehidupan yang nyata...
You have to know love , if you still want to live in this world...
Kamis, 20 November 2014
Aku Diberikan Jalan Cerita Yang Berbeda, yaitu Sebuah Mimpi
Malam ini aku benar-benar merasakan suatu keindahan
Keindahan yang Tuhan ciptakan untuk diriku ataupun orang lain
Sebuah cerita yang berbeda dengan kehidupan yang aku alami
Sebuah jalan yang bisa membuat seseorang bahagia
Sebuah impian yang bisa terwujud dengan sendirinya tanpa berjuang
Sebuah kehidupan didalam kehidupan
Aku pun sangat menikmatinya
Menikmati betapa bahagia aku dalam cerita itu
Aku merasakan rasanya kasih sayang
Aku merasakan kebahagiaan yang tak terukur
Aku merasakan betapa pentingnya aku hidup
Tetapi tidak semua itu akan seperti itu
Cerita itu bisa menjadi petaka…
Jalan itu menjadi kesedihan…
Impian itu menjadi gagal…
Kehidupan itu tidak akan hidup lagi…
Dia akan mati, tenggelam, lenyap tak tersisa
Goresan itu terlihat jelas, terlihat pada mata ini
Aku kaku, aku tak bisa apa-apa
Aku merintih kesakitan
Aku merasakan hal yang buruk
Akhirnya aku terbangun…
Terbangun dari sebuah cerita, dari sebuah jalan itu
Aku bangkit, aku melihat dunia yang berbeda
Dunia yang nyata…
Bukan dunia yang ada dalam angan-anganku
Aku melihat cerita yang berbeda dengan apa yang telah terjadi
Sangat, sangat berbeda…
Apa yang telah terjadi kini pada tubuh ini,
Ternyata itu hanyalah jalan cerita dalam otakku
Bukan cerita di dunia yang sebenarnya...
God gave me a different story...
Rabu, 19 November 2014
Tuhan, Aku Merindukan Dia
Aku slalu mengingatnya dalam kesendirian
Didalam rintik hujan yang jatuh perlahan
Angin malam berhembus seketika dengan kencang
Pohon pun ikut merasakan kedinginan kala itu
Langit mencekam, gelap sangatlah gelap
Petir menyambar, hujan semakin turun dengan derasnya
Aku duduk teras rumah sendirian
Tidak biasa aku lakukan hal itu
Biasa aku mengurung sendiri di kamar tidurku
Aku memikirkan suatu hal
Kapan perasaanku ini akan berubah?
Kapan aku bisa merasakan bahagia?
Kapan dia akan menjadi pendampingku?
Kapan dia akan mengerti?
Kapan dia akan bisa memahami?
Pertanyaan yang selalu hadir dalam pikiranku saat ini
Aku ingin sangat merubahnya, tapi aku belum bisa
Aku ingin rasa sakitku berhenti, tapi semakin menyakitkan
Aku ingin...
Aku ingin...
Aku hanya ingin kamu ada disini menemaniku...
Aku merindukan kebersamaan kita
Aku merindukan canda tawa kita bersama
Aku merindukan tangisan kita bersama
Aku rindu saat itu...
Oh My God, help me to be able to have it...
Selasa, 18 November 2014
Air Mata Kesedihan Di Pemakaman
Dia menghampiriku dengan perlahan dengan segerombolan temannya
Pandanganku tetap pada sosok itu, dia seolah menjadi pemimpin
Dengan tubuh kecilnya...
Dengan mata yang berkaca-kaca...
Dengan kesedihan...
Dengan tangisannya...
Dengan rasa yang aku tak tahu...
Dengan wajah penuh air mata...
Dengan kepala yang mencoba untuk tegar...
Aku ingin menghapus air matanya, tapi aku tak bisa
Aku ingin memeluknya, tapi aku tak bisa
Aku hanya bisa disampingnya
Dia hanya bisa disampingku
Menenangkanku dengan belaiannya
Aku seakan bisa tenang disamping dia
Aku bahagia didekatnya
Aku bisa merasakan keindahan
Aku bisa merasakan hal yang baik untuk tubuh ini
Untuk jiwa ini, bahkan untuk hati ini
Perasaan ini sangat bisa merasakan ketenangan yang berarti
Aku bahagia disampingnya...
Disamping tubuh kecilnya...
Disamping malaikat kecilku...
Tapi sayangnya aku tak bisa memilikinya
Dia mencintai orang lain, bukan aku
Dia untuk orang lain, bukan untuk aku
Dia hanya menganggapku sahabat, hanya sekedar sahabat
Tanah perlahan menutupi lubang itu
Tangisan semakin menjadi-jadi
Raut wajahku yang kian basah oleh air mata
Dia pun ikut membasahi wajah itu
Dia slalu berusaha menenangkanku
Saat itu adalah hari terakhir aku bersama ibu disamping dia
Aku mencintaimu...
Aku menyayangimu...
Aku membutuhkanmuu...
Dengarkan rintihanku ini...
*4mei_ASK*
Langganan:
Postingan (Atom)