Minggu, 23 November 2014

Hanyalah Teman Biasa dan Hanya Akan Menjadi Seorang Teman Biasa

Gak tau kenapa aku bener-bener merasakan rasa sakit malam itu. Setelah kamu ceritakan hal itu, memanglah aku bukan siapa-siapa bagimu. Aku bukan kekasihmu, aku hanyalah teman. Atau bisa dibilang sahabat, teman dekat, teman curhat, teman makan. Aku hanyalah teman. Hanya teman... Kamu tidak mengerti, ada orang yang sakit dibelakangmu. Tampak senyum melihatmu, melihat kebahagiaanmu, melihat tawamu, melihat candaanmu. Melihat kamu bersamanya, aku gak tau harus gimana lagi. Aku menahan rasa ini, rasa sakit yang telah aku dapatkan. Yang kamu tahu aku sudah bahagia dengan aku saat ini. Tapi itu hanya yang kamu tahu. Pada kenyataannya aku tidak seperti itu, aku belum merasakan kebahagiaan, aku merasakan sebaliknya, yaitu rasa sakit. Aku gak tau mulai kapan rasa ini muncul. Rasa sayang atau rasa cinta, aku cukup merasakan berbeda. Aku gak tau ini rasa apa, yang aku tau, aku nyaman didekatmu. Setiap kamu bilang itu, ada aja rasa buruk pada diri ini, aku telah ada rasa cemburu. Aku ada rasa khawatir, aku takut kamu kenapa-kenapa. Kumohon kamu mengerti, kumohon kamu memahami ini. Kita akan bisa bersama, hanya kalau kita, tanpa ada hati orang lain. Aku tak bisa menerima jika hal itu terjadi. Itu bikin sakit...

Terima kasih telah menjadi sahabatku, terima kasih kenangannya. Terima kasih rasa sakitnya. Aku mungkin perlahan akan pergi, tanpa kamu ketahui. Aku perlahan hilang, jika aku sanggup lakukan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar